Selasa, 17 Januari 2023

MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH , Kok Bisa ???? INTIP YUUKS !!!

 


MENULIS BUKU DARI 

KARYA ILMIAH, Kok Bisa ???

INTIP YUUKS !!


    Resume ke-4 KBMN-28

    Tanggal          : 16 Januari 2023

    Tema              : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

    Narasumber  :  Eko Daryono, S. Pd

    Moderator     :  Nur Dwi Yanti, S. Pd


Hallo Sahabat Bunda, Welcome to my Blog,

Kali ini kita akan membahas tentang tema penting, tema serius !!! karena ada bau-bau Ilmiah. 😁😀😁😀😁😀

Beneran kan serius !!!!

Nah supaya kita lebih serius kita mulai yuuks resume kita kali ini.

Malam ini kegiatan KBMN dipandu oleh Moderator Hebat. Beliau memperkenalkan diri , dan menyapa dengan salam hangat :

Perkenalkan saya Nur Dwi Yanti biasa di panggil NDY oleh para ganks di KBMN dan saya alumnus Kelas BM Gel 24 dan mendapat kepercayaan sebagai bagian dari tim solid di bawah asuhan Om Jay.

Salam kenal juga ya bunda NDY. 

Beliau memberikan pengantar dengan memberikan motivasiuntuk selalu semangat berpartisipasi dalam kegiatan belajar menulis. Kata beliau mengutip ungkapan dari bunda There ”Jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti”. Di sinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus bekarya. 

Bunda NDY bertanya ? Bagaimana masih semangat ya semua peserta?

Alhamdulillah masih semangat bun. he..he.. tapi ya itu mash kudu konsisten dan cari waktu buat menyelesaikan kewajiban. 

Terima kasih, doanya ya bunda NDY  semoga doa kita bersama akan mendapatkan ridho dan berkah sehingga kegiatan KBMN malam ini dapat berjalan dengan lancar dan membawa manfaat bagi kita semua... Aamiin ya robbal alamiin

Bunda NDY menyampaikan : Selama 2 hari sejak pelatihan bersama Narasumber yang hebat sebelumnya, group ini selalu ramai dengan semangat para peserta dalam menyampaikan resume pelatihan bahkan tulisan-tulisan bebas yang sudah dipublikasikan melalui blog masing-masing. Menunjukan minat dan motivasi yang luar biasa dalam kegiatan menulis

Luar biasa… 


Kata bunda NDY,  : 
teringat salah satu tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell , menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya. Inilah komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat kita melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah.

Namun sayangnya terkadang karya ilmiah tersebut hanya tersimpan di loker lemari kita dan di perpustakaan dan terkadang terlupakan

Dalam ini kita akan bersama mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku sesuatu yang berharga sehingga pengalaman kita dalam melakukan penelitian dapat dikenal bahkan dapat bermanfaat banyak bagi orang lain.

Terima kasih penguatannya ya bun.

Bunda NYD menginfokan bahwa malam ini  Nara sumber akan menyampaikan Tema... Menulis Buku dari Karya Ilmiah yang akan disampaikan oleh Narasumber kita yang hebat Bapak Eko Daryono, S.Pd yang juga biasa disapa l *Mr. Yons sosok *guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan dan membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta memiliki prestasi yang luar biasa

Bagi yang akan intip CV beliau bisa melihat di link berikut yaaa :

https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html

Dari beberapa informasi bahwa Mr.Yons dapat membersamai kita dalam menyulap karya ilmiah menjadi buku yang menarik.. keren yaaa...Selamat saya ucapkan kepada Dr Jay (Omjay) beserta Tim Solidnya yang telah berhasil menebar virus menulis di seantero nusantara. Semoga semua Bapak Ibu yang berada di group ini meluruskan niat untuk belajar dan memperteguh minat untuk menerbitkan buku khususnya solo karier

Narsum Mr. Yons mulai menyampikan pengantarnya :

Kilas balik ke kelas Omjay, saya juga bagian dari Akademinya Omjay. Kebetulan saya berada di Angkatan ke-12.Lebih tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah

Tema yang sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku. Meski demikian, standar tersebut sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi di mulai dengan KTI

Dalam materinya beliau menyampaikan :

KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah

Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku

KTI Nonbuku  :
  • KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
  • KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
  • KTI berupa ulasan atau resensi
KTI Buku :
  • Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
  • Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
  • Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding
Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas

Struktur bab KTI contohnya sbb :




Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus

Apa sih perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku



Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab
Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis

Bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku ???


1. Memodifikasi Judul
udul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).
Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.


2. Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas.

Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah

3. Modifikasi Bab I
Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku

Pada konversi PTK yang  dibuat, dirubah pendahuluan dengan FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku


4. Modifikasi Bab II
Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang
Contohnya isi bab II dari PTK yang saya susun sebagai berikut:



Susunan bab dan sub bab di atas saya rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :


5. Modifikasi Bab III

Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya

Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. 
a. Benar-benar menghilangkan bab III
b. menginclude bab 3 di bab 2 
c. menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan

Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya
Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3.
Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan saya include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas
contoh


Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan

6. Modifikasi Bab IV
Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV
Dalam contoh yang saya berikan, Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK
Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.

7. Modifikasi Bab V
ada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan.
Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.
Saya pernah mengedit desertasi yang bagian penutupnya komplit terkait dengan implikasi substansi isi buku

8. Modifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku

  • keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri
  • menghindari kompilasi yang terlalu banyak.
  • memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis
  • modifikasi bahasa buku
  • hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
  • Wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku
  • memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB
Kumpulan Pertanyaan dan Jawabannya dari Mr. banyak sekali dan cukup seru yaa atau panas nie, diantaranya :
👌Best Practice bisa dijadikan buku, dll, dsb


http://cirebon886611.blogspot.com/2023/01/menulis-buku-dari-karya-ilmiah.html

Pesan baik dari Mr. dan bunda NDY :

😍Tidak ada kata yang tidak mungkin, bahan sudah ada di depan mata kita. Tinggal bagaimana kita siap berkomitmen dan konsisten dalam mengkorversi sebuah karya tulis ilmiah
😍 Jangan takut gagal sebelum mencoba. Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita
😍 Prinsipnya agar kita mantap menjadikan KTI menjadi buku adalah : “Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI.” Eko Daryono – Sang Pena Lereng Lawu
😍 Kejujuran adalah hal yang utama. Demikian paparan saya

Tks Mr. Yons. Syukron

Salam Semangat,
BundaBK31
18012023







2 komentar:

MENGIRIM TULISAN KE MAJALAH SUARA GURU

  Resume ke-22 KBMN-28     Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari  2023      Tema                  : Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru     ...