Sabtu, 11 Maret 2023

Buku Terbit, Bisa tak yaa ?????

 


Resume ke-23 KBMN-28

    Hari/Tanggal : Rabu, 1 Februari  2023

    Tema              : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi

    Narasumber  : Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd

    Moderator     :  Nur Dwi Yanti, S. Pd

Halo Sobat bunda apakah punya harapan yang sama seperti bunda untuk menerbitkan buku ? kalo iyah berarti kita sama-sama harus berjuang nie. Pada pertemuan di sesi ini akan membahas tentang itu.

Om Jay memberikan pengantarnya nih. Kata Om Jay :

Langkah apa yang kita lakukan setelah karya kita selesai kita tuangkan dalam draft buku? Tentu saja PENERBIT. Apakah itu penerbit mayor? Penerbit Mayor lebih selektif dalam memilih karya yg akan dicetaknya. Jangan risau kawan, masih ada penerbit INDI yang akan membantu  mewujudkan mimpi kita memiliki buku solo sendiri. Bagaimana caranya? Dimana harus menghubungi penerbit Indie, berapa biayanya? Eitss simpan dulu tanyamu bestie kita simak materi nya yuuks 

Jangan panik jangan gundah Tema malam ini Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indi oleh Narasumber kita yang keren Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.PdOm Ian adalah panggilan akrab Tim TSO, usia muda memiliki segudang prestasi dan karya. Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak. Sebagian besar dimuat di Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer. Ada juga yang dimuat di Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, dan Majalah Hidup.

Beliau akan memaparkan secara detail proses membungkus draft buku menjadi buku yang diterbitkan. Intip yuuks Profil Mr. Ian. 

https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Materi Mr. Ian bisa diintip juga ya di sini niee..

https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html?m=1

Menerbitkan buku di penerbit indie atau independen dapat menjadi pilihan yang menarik jika para sahabat ingin mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku secara mandiri, mengapa ? Karena ada banyak kemudahan bagi kita, jika melalui penerbit mayor tentu saja kita harus siap menanti dan ada kriteria sehingga buku kita diterima dan masuk kualifikasi di penerbit mayor

Di penerbit indie, kita dapat mengajukan secara individu atau kelompok dan mengontrol distribusi sesuai keinginan kita. Materi malam ini disediakan agar bapak/ibu memiliki pandangan/wawasan menerbitkan buku. Agar saat menjalani proses penerbitan buku tidak mengalami pengalaman kurang menyenangkan dan agar tidak menemui hambatan.

Perlu dipahami, bahwa pada pelatihan ini kami diminta  berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Kami dapat  menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut. Menerbitkan buku sekarang ini semakin mudah karena ada penerbit indie yang dapat  menerima naskah tanpa seleksi.

Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.

Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut

😎Naskah pasti diterbitkan ✅

😎Proses penerbitan mudah dan cepat ✅

😎Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya. Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja, bukan bermaksud bahwa penerbit indie itu lebih baik. Indie maupun mayor punya kelebihan dan kekurangan. Maksudnya  adalah menggunakan jasa penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis

😎Untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie.


😎Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

Beruntung di KBMN PGRI kita juga punya narasumber Prof. Eko Indrajit yang bisa membantu kita untuk tembus ke penerbit Mayor yaitu Penerbit Andi

Jadi begitulah penerbit Indie dan mayor saling mendukung untuk para penulis

 Ciri-ciri penerbit indie


Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. Mr. Ian sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie. Yuuks diintip


Penerbit Indie ada banyak. Silakan bapak/ibu memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

●      Biaya penerbitan
Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
Batas maksimal jumlah halaman
Ketentuan dan Biaya cetak ulang
Apakah dapat Master PDF
Jumlah buku yang didapat penulis

Mr. Ian disini membantu kami  menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya. Sejak Juli 2020 Mr. Ian membantu peserta KBMN memilihkan dan menghubungkan ke penerbit. Mengapa Mr. Ian membantu menghubungkan kami ke penerbit indie ?


Jadi agar kami tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada Mr. Ian yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga kami merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit. Saat itu (Juli 2020) Mr. Ian melihat banyak  peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana Mr. Ian  sering juga mendapat cerita kasus hambatan yang dialami peserta KBMN dalam menerbitkan buku yaitu:

- biaya mahal
- biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
- ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan 
- ketentuan berubah2 tidak sesuai dengan di awal.
- ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal

Melihat kasus-kasus tersebut maka Mr. Ian  membantu peserta  memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku. Biaya 400.000 saja. Penulis dapat 2 buku

Kata Mr. Ian, daya tarik penerbit ini : 

1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 280 hal A5. Jadi peserta tidak kena biaya tambahan halaman walaupun bukunya setebal 280 halaman A5.
3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee

Pesan dari Mr. Ian, menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi. Jadi jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya. Silakan diperhitungkan waktu proses penerbitan sampai 3 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.

Resume Jawab tanya jawab :

😎Sebagai contoh: penerbit indie tidak memasarkan buku terbitannya  ke toko buku. Penerbit mayor memasarkan buku ke toko buku
😎Harus kita sadari bahwa naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas. Bukan untuk intern suatu instansi/lembaga Jadi jangan cantumkan nama sekolah atau nama pelatihan
😎Untuk gambar sebaiknya dipilah yang penting saja. Karena kalau di penerbit , maksimal cantumkan 10 gambar saja.
😎Tulisan tetap melalui editing penerbit, tapi edit ringan saja tidak mendalam. Artinya yang diedit adalah hal-hal yang sangat terlihat secara sekilas. 
😎Mencetak sesuai kebutuhan. Biaya cetak kita sendiri yang bayar. Silakan kita tentukan sendiri harga jualnya
😎Ada yang mengkoreksi,  hanya mengkoreksi kesalahan yang sangat terlihat yang paling sering adalah mengkoreksi agar bisa lolos ISBN
😎Sekarang ini tidak semua naskah bisa ISBN. Kuncinya, jangan cantumkan nama lembaga. Termasuk di kata pengantarnya. Posisikan naskah sebagai naskah komersil yang akan diedarkan luas ke masyarakat
😎Biaya penerbitan 400.000 dibayar diawal bersamaan dengan pengiriman naskah. Ongkir dan jika ada biaya tambahan, ditransfer setelah proses layout
😎Jika ingin menampilkan foto diri di cover, file fotonya harus yang asli dari jepretan kamera, biasanya ukurannya lebih dari 1 mb. Jangan pakai foto hasil share WA. itu saja
😎Silakan saja peserta memilih penerbit yang satu kota. Pada dasarnya peserta bebas memilih penerbit. Tapi saya punya pemikiran begini:
1. Jika anda tinggal di pulau Jawa, ongkir tidaklah terlalu berat walaupun penerbit tidak satu kota.
2. ada hal yang lebih urgent dibanding ongkir, yaitu biaya penerbitan dan kinerja penerbit itu sendiri. Terpercaya atau tidak. 

😎Silakan dipertimbangkan
1. jenis kertas bookpaper 72 gram. Kalau mau rewuest HVS putih bisa
2. yang dijual di marketplace adalah pre order. Jadi penerbit akan mencetak jika ada yang order. 2 buku penulis akan dikirim ke rumah penulis
3. silakan baca postingan Mr. Ian yang di awal. 100 hal = 31.000 per buku
4. Kirim file mentahnya
5. Ada tambahan biaya walaupun sedikit warna. Ada tambahan biaya jika gambar lebih dari 10 halaman.
😎Menyusun naskah sebaiknya langsung di file word dengan format yang ditentukan penerbit. Maka sebaiknya yang paling pertama adalah menghubungi penerbit dahulu.

Penutup dari Mr. Ian : 

Jangan ragu terbitkan tulisan anda menjadi buku. Penerbit indie menerima semua jenis naskah. 

Untuk memilih penerbit indie, silakan pahami dulu ketentuan dari penerbit, jangan sampai ditengah2 ada salah paham atau hambatan.

Nothing is imposible to make some better. Show who you are. Get the chance

Alhamdulillah, terimakasih sharingnya Mr. Ian. Salam Literasi juga yah . 

Wasalam,
BundaBK31






1 komentar:

MENGIRIM TULISAN KE MAJALAH SUARA GURU

  Resume ke-22 KBMN-28     Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari  2023      Tema                  : Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru     ...