Minggu, 26 Februari 2023

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan 



LANGKAH MENYUSUN BUKU

 


Resume ke-15 KBMN-28

    Hari/Tanggal : Jum'at, 10 Februari  2023

    Tema              : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

    Narasumber  : Yulius Roma Patandean, S. Pd

    Moderator     :  Arofiah Afifi, S. Pd

"Saat-saat yang paling menakutkan dalam menulis adalah tepat ketika kamu belum memulainya."(Stephen King)

"Jika ditanya, 'Bagaimana kamu menulis? Saya akan menjawab, satu demi satu kata.' 
(Stefen King)

Hallo Sobat bunda, masih bersama bunda dan juga mash semangat tentunya. Hayya.. bunda  buat pengantar dulu ya.. eh maksudnya di group sudah diberikan pengantar nih oleh bunda Arofiah moderator kita nanti malam sebagai pengingat pertemuan malam ini. Kita simak yuuks booster dari beliau .

Dalam menulis buku hingga penerbitan buku ada beberapa proses yang harus dilalui. Termasuk memahami sistematika penyusunan buku. Dari pembuatan cover hingga halaman synopsis. Penasaran dong dengan cara penulisan buku secara sistematis, malam ini siap tayang di KBMN 28, so jangan sampe terlewat guys🀭πŸ’ͺ

Iyah Insya Allah bun. inget kok yaa. Semoga aja sinyal aman yaa, coz bunda dalam perjalanan nie menuju Ciater. Biasa yaa tugas MM. 

Bunda Moderator menyapa kami di group , Insan literasi nusantara. Beliau menyapa kami dengan memberikan motivasi sebagai pengantar memasuki kelas ini. Yuuks kita simak.

KBMN gelombang 28 yang saya hormati, kita telah memasuki putaran ke 15. Tersisa 15 pertemuan selanjutnya. Artinya, gerbang buku solo karya para pegiat KBMN sudah menanti. Yess semangaaaat

Tulis dan rangkai lah kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga membentuk suatu kisah  panjang yang disebut suatu karya. Mulailah menulis dengan perlahan-lahan dan yakinlah karyamu akan berhasil.

Untuk mendukung karya tulis kita, agar tercipta karya sebuah buku mari kita simak bersama materi kita malam ini yaaa...

Langkah menyusun buku secara sistematis, Bunda Ovi terus memberikan penguatan kepada kami utk  "menerbitkan buku" dan in sya Allah kedepan kami pantas menyandang predikat  seorang penulis. Maka kata beliau materi kali ini sangat pas dan sangat penting. Materi kita kali ini bertema "Langkah menyusun buku secara sistematis" hal ini berkaitan dengan  niat mulia kita yang ingin  menerbitkan buku.

Sebelum membahas tentang langkah menyusun buku. kata bunda Ovi, Apa sih pentingnya kita menulis buku ? Bundaa Ovi merangkum sedikit manfaat menulis buku nih. yuuks kita  
 
Salah satu sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat. Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri.

Sebagai personal branding, sehingga memberi motivasi diri untuk lebih berkarya. Juga memberi manfaat kepada orang banyak. Materi kita kali ini bertema 
"Langkah menyusun buku secara sistematis" hal ini berkaitan dengan  niat mulia kita yang ingin  menerbitkan buku. Sebelum membahas tentang langkah menyusun buku. 
Apa sih pentingnya kita menulis buku ? Apa mamfaatnya ya ?.

Nah beliau  merangkum manfaat dari menulis buku: Yaitu: Salah satu sarana untuk memberikan apresiasi pada diri sendiri atas hasil karya yang telah selesai dibuat.
Artinya kita pantas menghargai diri kita sendiri. Sebagai bukti sejarah bawa kita pernah hidup di dunia ini. Seorang penulis terkenal sistematis dan hebat πŸ‘ Aamiin.

Narasumber materi kita malam ini adalah : Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd, beliau adalah   sebagai penulis dan editor profesional, dengan menyandang kelulusan ujian sertifikasi lewat skema Sertifikasi Penulisan Buku Non Fiksi. Wah keren.

Narasumber kita ini  lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. ( waah masih muda ya)
Ia menyelesaikan jenjang  S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007).  Beliau melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

Beliau merupakan guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015
pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.

Prestasi yang pernah diraihnya adalah guru berprestasi jenjang SMA Kabupaten Tana Toraja tahun 2016, pemenang ketiga lomba kreatifitas guru tingkat SMA pada Porseni PGRI Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017, meraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020
 
Profil beliau dapat dilihat di : https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html

Mr. Yulius, membuka materi dengan menyampaikan ungkapan : 
Malam ini adalah malam yang membahagiakan oleh karena cuaca di Makale, Tana Toraja sangat cerah, angin bertiup sepoi-sepoi menghempas tubuh yang sementara menjalankan aktifitas malam ini.

Beliau menyampaiakan beberapa uraian materi sbb :

πŸ‘²Menulis adalah sesuatu yang unik ketika baru dimulai apalagi kalau belum terbiasa. Nah, sama seperti saya dulu, saya masih bingung mau melakukan apa saat itu.

πŸ‘²Ternyata menulis adalah sesuatu yang membuat ketagihan layaknya kripik singkong yang diberikan Omjay ke saya tempo hari. Jika senantiasa dikunyah akan selalu dirindukan pula. Demikian halnya dengan menulis.

πŸ‘²Menulis harus dibiasakan setiap hari, seperti slogan Omjay yang sudah familiar bagi kita

πŸ‘²Semua hal bisa jadi bahan tulisan. Apa yang dilihat, dirasakan, dibayangkan dan bahkan dialami bisa dituliskan. Jika khawatir ide di kepala mudah hilang, mari tuliskan ide melalui blog. Selain menulis di blog pribadi, saya juga kembali menulis di blog Kompasiana.

πŸ‘²Kembali ke pengalaman tahun 2020. Buku pertama yang saya terbitkan adalah buku solo berjudul Guru Menulis Guru Berkarya Kontennya adalah materi-materi yang disampaikan para narasumber di Grup WA. Beberapa pertemuan di grup belajar menulis, akhirnya ketemulah saya dengan tokoh pendidikan dan teknologi yang membuka wawasan saya tentang menulis. Beliau adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Dalam materinya, beliau menantang peserta untuk menulis dalam waktu satu minggu.



πŸ‘²Dan hasil dari tantangan menulis satu minggu itu adalah buku ini. Bukunya bisa diperoleh di berbagai toko online. Judulnya *Digital Transformation

πŸ‘²Masih di bawah magis Prof. Eko...saya pun diberi tantangan kedua untuk menulis buku dan menghasilkan buku ini.

πŸ‘²Lalu, bagaimana dengan penyusunan dan pengeditan naskah buku tersebut? Semua buku yang saya tulis, penyusunan dan pengeditannya saya pelajari secara otodidak.

πŸ‘²Saya menggunakan versi gratis tanpa aplikasi tambahan yang ada pada Ms Word. Nah, terkait dengan tema malam ini Menulis Buku Secara Sistematis pengalaman itu yang akan saya bagikan.

πŸ‘²Sebenarnya, ada aplikasi yang bisa digunakan agar tulisan naskah buku itu  bisa "sistematis". Ada Zotero dan Mendeley yang populer di kalangan mahasiswa dan akademisi. Dan saya meyakini teman-teman guru hebat yang ada di grup ini sudah pernah menggunakan aplikasi tersebut.

πŸ‘²Ala bisa karena biasa, saya lebih menyukai menggunakan versi gratis Ms Word. 😁.

πŸ‘²Bagi yang penasaran, ini dia tutorial sederhana saya tentang cara membuat tulisan naskah buku sistematis.



πŸ‘²Lanjut ya.... Sekarang silahkan tengok naskah tulisan teman-teman semua. Coba mulai praktekkan membuat settingan Judul, Bab hingga menyisipkan sumber tulisan menggunakan fasilitas yang ada di Ms Word.

πŸ‘²Jika masih ragu-ragu, maka COBAlah. Menulis, menyusun dan mengedit naskah buku tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada per COBA an. Dengan mencoba, maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. 

Percobaan mendorong teman-teman untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Pertanyaannya, apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, biarkan mengalir bersama jari-jari mungil teman-teman. Melakukan proses lebih dalam menulis membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan saya tulis, susun dan terbitkan.

πŸ‘²Ketika Menulis harus menjadi sebuah budaya. Maka, BUDAYAKAN!  bersama dengan praktek menyusun dan mengedit naskah. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

πŸ‘²KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis, menyusun dan mengedit naskah yang selama ini saya lakukan. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam mempraktekkannya.

πŸ‘²Dan disimpulkan *CLBK 😁

πŸ‘²Demikian pemaparan pengalaman saya dalam menulis. Selamat mencoba dan selamat menyongsong terbitnya buku perdana teman-teman semua.

Wah materinya kumplit nih. Mr. Yulius. Bunda sampai ga ganti kata kutipan yah langsung semua di copas ajah deh jadinya.

Terimakasih sharingnya yaa Mr. Yulius. Berkah selalu buat bapak. Slam sehat dan juga terus sukses ya Mr.

Salam Sahabat Nusantara
BundaBK 31







Buku Non FIksi by Consept

 

Resume ke-14 KBMN-28

    Hari/Tanggal  : Rabu, 8 Februari  2023

    Tema                  : Konsep Buku Non Fiksi

    Narasumber   : Musiin, M. Pd

    Moderator       : Yandri Novita Sari, S. Pd


Hallo Sobat bunda dimanapun sobat berada. 

Alhamdullilah kita bertemu kembali di tulisan bunda eh tepatnya Resume bunda di KBMN yang ke 14. Hari ini sebelum dimulai kelas menulis. Om Jay sudah kasih Booster nih buat kita. Kita simak yuuks pengantar dari Om Jay. 

Alhamdulillah kita sudah memasuki pertemuan ke-14 dari 30 kali pertemuan yang kita rencanakan. Satu per satu berguguran ketika membuat resume, tapi yakinlah gurgur satu akan tumbuh seribu. Buat yang ketinggalan tetap semangat, masih ada waktu untuk menyusul. Tetap semangat dan jaga sampai di akhir kegiatan kelas belajar menulis nusantara KBMN PGRI.

Terima kasih Om Jay Motivasinya di awal kelas sebagai pengantar. Memang benar tuh yaa semangat mah ada terus bos, eh Om Jay, tapi ya itu belum seiring sejalan, kadang masih menunggak tugas dan akhirnya kejar target alias bayar hutang juga jadi berat nih. Alhamdulillah masih bersama KBMN bisa bersyukur. emank harus pakai ilmu kudu nih Om. Kudu semangad and kudu dikerjaain yee. tuh bukan semangat lagi nih tapi kudu se....ma....ngaaaaddddd.

Malam ini kita akan bersama dua orang wanita cantik. Kata Om Jay, Beliau adalah ibu Musiin sebagai narsumber dan ibu Yandri Novita Sari sebagai moderator. Mari kita siapkan diri untuk mendapatkan ilmu baru dari pakarnya. Selamat belajar bersama.

Okay Om Jay, bunda ready nih.

Kepada bapak dan ibu peserta terus semangat menulis dan ingatlah selalu mantra ajaib Omjay. MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI, bunda Yandri sebagai moderator membuka kegiatan dan memberikan pengantarnya. Tidak terasa kita telah memasuki pertemuan ke-14 dari 30 pertemuan. Hal ini berarti beberapa gerbang lagi akan mengantarkan bapak ibu menuju terbitnya buku solo. 

Bunda Musiin, sang Narasumber membuka juga dengan pengantarnya. Kata beliau, Ada beberapa yang distalking sudah memiliki banyak buku solo dan juga antologi.  Bisa dikatakan gelombang KBMN 28 tempat berkumpulnya para suhu. Dan beliau yakin dan percaya gelombang KBMN 28 akan melahirkan lulusan terbanyak dari peserta KBMN sebelumnya. Aamiin. Terima kasih bun.

Bagi seorang penulis mengetahui konsep buku sangat penting karena berkaitan dengan pola yang akan memudahkan proses penulisan buku. Hal ini juga agar kami terhindar dari kemandekan ide atau bahasa kerennya terhindar dari virus writer's block .

Nah..pada pertemuan malam ini kata bunda Yandri, kita akan mengupas materi tentang Konsep Buku Nonfiksi bersama Ibu Musiin,  M. Pd

Sobat Bunda, sekilas info tentang narasumber kita pada malam ini, adalah bunda Musiin atau akrab dipanggil Bu Iin merupakan guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri kelahiran Kota Tahu Takwa Kediri. Ijin bunda panggil bunda IIn ya bun. Bunda Iin juga merupakan peserta KBMN gelombang 8 yang berhasil duet dengan Prof. Eko Indrajit, karya buku mayor beliau berjudul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi. Selain menjadi penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya.  Kemudian juga tidak kalah hebatnya,  alumni IKIP Negeri Malang ini juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015. Woow..  Narasumber multitalenta.. πŸ‘πŸ‘

Berikut  biodata beliau, silahkan dikepooin yaa.........

Kepoin juga karya beliau. Banyaknyeeeeeeee



Bunda Iin, menyapa kami peserta KBMN PGRI yang luar biasa. Meskipun melalui chat, atmosfer dan getaran positif dari peserta sangat terasa. cie..cie..tks bun.  Kata beliau, semoga kegiatan menulis ini menjadi berkah bagi kita semua dan pertemuan ini menjadi penguat iman dan imun tubuh. Semoga ilmu yang kita peroleh malam ini bermanfaat dunia akhirat.

Kata bunda Iin, sebagai penulis pemula, bahkan bisa dikatakan mulai dari nol, beliau telah berhasil mengalahkan tantangan. padahal beliau juga belom punya blog. Di kelas ini, teman-teman sungguh luar biasa, resume sudah disusun dengan bagus. Ini berarti tinggal selangkah lagi, PASTI akan terbit buku nonfiksi. Ini adalah penyemangatnya di awal ikut kelas menulisπŸ™


Is there a book inside you?
Jawabannya adalah YES YES YES

Bunda Iin yakin bahwa kita memiliki segudang pengalaman, keterampilan, pengetahuan yang hanya tersimpan dalam diri kita. Katanya sudah berapa ratus purnama tersimpan, tanpa ingin dilahirkan
Apakah semuanya akan hilang bersama jaman. Tentu tidak dan yang telah  kami tulis akan menjadi pengukir sejarah dan warisan anak cucu.

Bunda menyampaikan materinya :


Tulisan ini bersifat objektif dan berbasis data dan fakta.
Bahasa yang digunakan juga bersifat denotatif, apa adanya.
aya kira Bapak Ibu banyak menjumpai tulisan nonfiksi dalam kehidupan sehari-hari.


Ini merupakan contoh-contoh tulisan nonfiksi. Nanti di akhir sesi kita beri kesempatan teman-teman yang berhasil menerbitkan karya nonfiksi, menyampaikan sekilas karyanya.

Bunda Iin  tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Seperti nasihat Om Jay “Menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi.” Sebagai alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8, beliau  juga mendapat kesempatan sekaligus tantangan menulis yang diberikan Prof. Eko. Beliau bersembilan telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya be;iau berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya Saing Generasi.

Kata bunda IIn, Hari ini kami sudah sampai di pertemuan ke-14, dan kami juga sudah menerima materi dari para narasumber yang luar biasa yang semuanya mendorong untuk segera melakukan  aksi nyata menghasilkan buku. Wah hebatnya nie 

Bunda Iin telah berhasil mengalahkan ketakutan dari diri sendiri. Ketakutan itu ternyata  merendahkan potensi beliau untuk menulis. Beliau yakin bahwa kami  yang ada di kelas ini pasti juga mampu menjadi PEMENANG  DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 (satu) buku namun puluhan buku. Aamiin ya bun. 

Menurut bunda Iin, ketakutan  yang beliau rasakan ketika menulis buku adalah sebagai berikut:
1. Takut tidak ada yang membaca.
2. Takut ssalah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan.
3. Merasa karya orang lain lebih bagus.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis 
        (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 
        Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
        Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. 
        Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar
        bab setara)

Pola yang dipakai oleh bunda dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan



Langkah Pertama
 Pratulis

1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya :

1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara

Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita. Bunda Iin memberi acungi jempol, di kelas ini, semua peserta saling mengunjungi tulisan peserta lain dengan meninggalkan komentar.



Tema yang angkat di bukumya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020
Buku ini saya tulis di awal pandemi Covid-19.

Referensi berasal dari data dan fakta yang beliau peroleh dari literasi di internet.
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan inilah " a book inside you "

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini beliau ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau. bisa diintip yah.


Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis.

Anotomi Buku

1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Untuk merevisi draf, kami kemarin telah mendapatkan materi tentang Proofreading sebelum menerbitkan tulisan., kata bunda Iin, Ini berarti antar materi saling berkaitan. Kami tinggal melakukan eksekusi, deh. Siap bun. 


Berikut ini adalah trending topik yang bisa kita  gunakan sebagai bahan tulisan kita
Untuk mengetahui suatu topik menarik atau tidak, kita  bisa mengecek di Google Trends. 



Kita  juga dapat membandingkan trend antar topik di google trends. Bunda meberikan sarannya untuk menggunakan aplikasi ini sebelum menulis. Tks infonya ya bun. Insyallah dicoba.

Resume dari beberapa jawaban pertanyaan :
  1. Teman yang update bisa diperoleh dengan banyak membaca, melihat konten-konten atau bisa juga dengan melakukan pengamatan. Jika kita sering melakukan ini, maka naluri penulis akan terasah. Seorang wartawan dengan jam terbang yang tinggi, kualitas tulisannya pasti bagus. Ingat dengan mantra Om Jay ' Menulislah setiap hari". Untuk bisa menulis setiap hari, pasti harus ada bahan yang ditulis. Ini akan mendorong kita untuk kreatif mencari ide.
  2. Tidak setiap orang mempunyai keahlian dalam menulis fiksi dan begitu sebaliknya, tidak semua orang bisa menulis buku nonfiksi. Bagi saya yang tidak memiliki jiwa seni, sulit sekali menuangkan kata-kata yang indah menjadi sebuah cerpen atau novel. Saya kira kesulitan yang dialami relatif tidak sama.
  3. Tidak ada patokan untuk jumlah daftar pustaka untuk sebuah buku nonfiksi, tergantung data yang kita butuhkan. Semakin lengkap data pendukung kita dan dari sumber terpercaya, semakin bagus kualitas tulisan kita.
  4. Prof Eko pernah memberikan link materi di Youtube, kiat memilih judul yang menarik. Pokok kalau itu anti mainstream pasti menarik untuk dilirik pembaca. Judul itu harus selalu wow dan menarik untuk dieksplore.
  5. Mulailah dengan menulis, menulis, dan menulis. Besok dengan Pak Yulius, kita akan diajari cara menulis mulai dari cover sampai daftar pustaka, dan itu akan tertata secara otomatis
  6. Kita Tinggal menginvetaris dulu, bisa berupa mind map. setelah itu tinggal mengembangkan. Anggap saja kita berbicara dan diwujudkan dalam bentuk tulisan. Mengalir saja tanpa perlu kesempurnaan.
  7. Aturan dalam pengutipan sangat sederhana sekali, apabila seseorang mengutip dari suatu sumber maka sertakanlah sumber aslinya. Kutipan langsung tidak dapat dilakukan untuk satu halaman penuh. Sebaiknya kutipan langsung berisi beberapa paragraf saja.
  8. Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker. Kita bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat.
  9. Seperti yang sudah sampaikan di awal, bahwa tulisan nonfiksi adalah tulisan yang berdasarkan data dan fakta. Dalam menggunakan sumber tulisan, kita harus teliti dan cerdas dalam menguji validitasnya. Kita bisa membandingkan berbagai sumber dan menentukan yang terbaik. Tulisan kita adalah tanggung jawab kita.
  10. Jumlah referensi yang harus kita baca tergantung kebutuhan. Semakin banyak semakin baik, karena tulisan kita semakin berkualitas.
  11. Sebelum membuat draft, baha-bahan yang dibutuhkan kita kumpulkan terlebih dahulu. Bahan-bahan itu bisa berupa tulisan, dan hasil diskusi. Setelah itu baru membuat draft. Draft bisa dalam bentuk mind map atau berupa diagram. Semakin rinci draft kita, semakin mudh kita menulis. Draft diibaratkan sebagai kompas yang akan menuntun penulis.
Kata Penututp dari bunda Iin dalam Clossing osong statement  beliau :

Terima kasih kebersamaan yang luar biasa. Ada yang tertunda, testimoni teman-teman yang sukses menuliskan buku nonfiksi. Ini harus ada ruang agar peserta lain termotivasi.

Tiap kesempatan yang diambil adalah sebuah kesempatan untuk menang.
Kesempatan yang kecil seringkali merupakan permulaan kepada usaha yang besar
Mari kita mulai menulis dan jangan pulang sebelum menang. 
Bapak ibu sudah di tengah jalan, segera ambil piala kemenangan Bapak Ibu. Terima kasih, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Mengutip kata kata dari A Wan Bong,
Tidak ada yang bisa menghalangi orang dari mati, tapi dengan menulis, ia masih memiliki peluang untuk ‘hidup abadi’.

Terima kasih Sharing ilmunya Bunda πŸ™πŸ»πŸ™πŸ», Barakallahu ya bun. salam sehat and happy always buat bunda Iin.




Salam Semangat
BundaBK31
23-21023






















Sabtu, 25 Februari 2023

MENULIS BUKU CD (Cerita Digital ) yuuks

 


Resume ke-16 KBMN-28

    Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari  2023

    Tema              : Menulis Buku Cerita Digital

    Narasumber  :  Nur Dwi Yanti, S. Pd

    Moderator     :  Dail Ma'ruf, M. Pd


Hallo Sobat bunda, 

Pertemuan hari ini ternyata via Zoom, karena sedang dalam perjalanan akhirnya menyimaknya sedikit deh, karena jika melalui Zoom tantangannya kan jadi aduhai, kudu menyimak dengan jelas dan anteng. πŸ‘©πŸ‘©πŸ‘© . Maap yeee itu sih versi bunda loh. Tapi sobat bunda, materi ini ternyata sangat menarik yaa. Buku Cerita Digital ? wah ini mah versi kekinian yaa.. yang bisa diitip any time, any where.  Yuuks kita simak materinya bersama Mr. Damar sebagai moderator dan bunda NDY sebagai Narasumbernya. 

Diawal kelas siang hari sudah ada Booster inie..katanya :

Diera saat ini, Society 5.0.   Dimana semua konsep masyarakat  berpusat dan berbasis pada teknologi. Kecakapan berteknologi digital memegang peran utama di segala bidang, pun dalam  literasi. Salah satunya adalah pergeseran paper ke digital. Membaca buku yang biasanya hanya dapat disimak melalui media kertas, sekarang melalui pergeseran menjadi digital. Sebagai guru, kita harus mau 'melek' dan belajar tentang teknologi digital. Kapan lagi kita belajar dari pakarnya untuk membuat buku digital. HANYA ADA DI SINI, DI KBMN 28... πŸ’ͺ🏻

Kia intip profil beliau yuuks. 

https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/nurdwiyanti/profil

Bunda NDY ternyata adalah guru keren nih. Beliau adalah Guru SDN Muncul 03 Kota Tanggerang Selatan Banten. Keren lainnya kita bisa intip di profil beliau yah.

Materi yang beliau sampaikan pada sesi ini, adalah sebagai berikut yah :

Apa itu Buku Digital ?

Buku digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang kemudian bisa dibaca menggunakan perangkat digital, baik itu smartphone maupun computer (pc dan laptop).

E-book disebut buku nirkertas/buku maya. Buku digital/buku elektronik, disingkat e-book atau ebook, adalah bentuk digital dari buku cetak.

Menurut Oxford Kamus Bahasa Inggris, buku digital sebenarnya berawal dari buku cetak, kemudian buku cetak tersebut ubah dalam perangkat ebook yang dapat dibaca melalui computer pada ponsel genggam pribadi.

 

Fungsi Buku Digital

1.      πŸ‘ΏSebagai salah satu alternatif media belajar

2.      πŸ‘ΏSebagai media berbagi informasi

Tujuan Buku Digital

1.      πŸ‘ΊπŸ‘Ί Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk berbagi informasi dengan mudah , dengan

              cara menarik dan interaktif.

2.      πŸ‘ΊπŸ‘Ί Melindungi informasi yang disampaikan.

3.      πŸ‘ΊπŸ‘Ί Mempermudah proses memahami materi ajar.

 

Jenis – jenis Format Buku

1. EPUBElectronic Publication, suatu format yang didefinisikan oleh Forum Open digital book dari Internasional Digital Publishing Forum (IDPF) mengacu pada XHTML dan XML. Hal itu merupakan standar yang berkembang. Spesifikasi ePub ini dapat dijumpai dari situs IDPF , Adobe, Barnes & Noble. Apple yang semuanya memiliki DRM sendiri. Untuk versi baru yaitu ePub 3 digunakan secara luas.

2. MOBIMobiPocket, format yang dapat digunakan oleh hamper semua PDA dan Smartphone. Dalam PC Windows, MobiPocket dapat melakukan konversi file .chm, .doc, .html, .acf, .rtf dan .txt kedalam format ini.

3. PDBPalm Database file, format yang memuat beberapa format buku digital berbeda untuk ditunjukan ke perangkat berbasi Sistem Operasi Palm yang disebut PalmDOC.

4.  PDFPortable Document Format, diciptakan oleh Adobe dalam produk Acrobat yang digunakan dalam pertukaran dokumen. Format tersebut didukung oleh semua platform computer dan perangkat Smartphone. Walaupun demikian, terdapat beberapa perangkat yang bermasalah menggunakan format ini karena ukuran layar yang tidak sesuai dengan format PDF.

5. KF8 – Kindle Fire Format, format yang hampir sama dengan ePub yang disusun dalam PDB dengan DRM Amazon.

 

Aplikasi dan buku digital berbasis web :

cerita Anak_Direktorat Sekolah Dasar Leguty Media

 

Aplikasi Pemoformatan Buku Digital

1.      Sigil merupakan sebuah software editor untuk EPUB (Electronic publication) yang bersifat open source.

https://sigil-ebook.com/

2.      Secribus, Aplikasi ini juga sudah banyak digunakan di berbagai OS Komputer.

http://www.scribus.net/downloads/

3.      Aplikasi pengolah kata yaitu Libre Office atau MS Office;

4.      Aplikasi pengolah gambar yaitu IbisPaint atau Adobe Photoshop;

5.      Aplikasi audio editor yaitu Audacity/format factory;

6.      Aplikasi video editor yaitu Avidemux/format factory;


BUKU AJAR VS BAHAN AJAR

 


Resume ke-19 KBMN-28

    Hari/Tanggal : Senin, 20 Februari  2023

    Tema              : πŸ’–πŸ’–Menulis Buku Ajar

    Narasumber  :  Dr. Mudafiatun Isriyah , M.Pd

    Moderator     :  Mutmainah


Hallo Sahabat bunda.. Assalammu'alaikum, Wr. Wb

Bersua lagi di Channel Bunda yaaa..... tepatnya di Resume KBMN yang ke 19. Aduh...... duh... semakin hari semakin harus menyalakan api semangat dan juga komitment nih yaaa. Tapi.... sulit nyeeee... and..... emank ga boleh menyerah ini...... Walau tertinggal kudu tetap menyimak yaa. itu yang penting. Setuju ga bestie... ????? Setuju donk kalo nasebnya sama dengan bunda yaah.

Hari ini kita akan mengupas tema bagus nie. Yuuks kisa kepoin . ada apa saja di resume kita hari ini. Eh disimak dulu deng baru di resume ya tak ?

Kata Om Jay pada pengantar kelas malam ini beliau berkata :

Tak terasa kita sudah memasuki pertemuan ke-19. Semoga semakin banyak peserta yang sudah membuat resumenya dengan baik. Tidak asal-asalan atau asal jadi. Namun, tulisannya benar-benar hasil dari belajar menulis setiap hari. Sebab tiada cara lain untuk bisa menulis selain menulis secara langsung. Di saat membuat resume itu, teman-teman telah mengikat ilmu yang diterima dengan tulisan

IKATLAH ILMU DENGAN CARA MENULISKANNYA.

Aaih Om Jay, bunda mah ga pernah asal-asalan yah kalo buat resume,  tapi beneran menyimak dan meresume nih. makanya lama.. walaupun banyak kegiatan bentrok,  tapi tetap dikejar loh. Maap yee cari alasan klise yaa.. tapi suer kok emank bentrok. Ga mau disalahin bunda nie..badung. πŸ˜‰πŸ˜πŸ˜

Materi InsyaAllah sudah masuk draft, hanya ya itu belum sempat untuk di edit nih. Jadi belom Pede deh ketika di publish. eh kok malah curhat yah.  Maaf yaa prend. πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—

Lanjut yaaaaaaa bestiieeeeee..

Om Jay memberikan infomasi kepada kita tentang Narasumber malam ini. Beliau adalah :

Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd dan beliau telah mendapatkan penghargaan dari perpustakaan nasional sebagai buku terbaik. Penghargaan ini juga telah didapatkan Ahmad Fuadi, semoga buku ibu Dr. Mudafiatun juga menemukan takdir sebagai buku best seller sebagai buku non fiksi. Wah keren ya bunda Mudafiatun. Selamat ya bun.

Kata Om Jay, menulis buku Ajar seringkali tidak bisa dibuat oleh guru itu sendiri sebagai pengampu mata pelajaran. Padahal kalau guru tersebut membuat sendiri buku ajarnya, tentu akan jauh berbeda bila kita membuatnya sendiri dan tidak mengandalkan buku ajar buatan orang lain. Benar tuh Om. Idealnya emmang begitu yah. 

Bunda Emut membersamai kita mulai belajar malam ini yah.

Booster dari bunda Emut malam ini :

Menulis merupakan tingkat literasi paling tinggi setelah mendengar, Berbicara dan membaca. Meskipun menulis tidak mudah namun harus tetap dilakukan sebagai bukti kita ikut memberikan sesuatu bagi peradaban. Tanpa meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah dilupakan.πŸ’ͺπŸ’ͺ

Ya bun terima kasih boosternya yah.

Beliau juga memperkenalkan profil Narasumber kita yaitu dapat dibaca pada link :

Dr. Mudafiatun Isriyah, M. Pd . Beliau adalah konselor dan penulis juga asesor BAN PAUD Jatim. Lulus cum laude prodi PAUD UNESA Surabaya dan melanjutkan studi di Universitas Negeri Malang untuk meraih gelar doktor Bimbingan dan Konseling. Beliau juga merupakan alumni BM 4 asuhannya Omjay. Dan peraih buku terbaik Perpusnas 2021 bersama prof Ekoji dalam tantangan menulis selama satu minggu. Gmana besti... keren kan . mau ya bun ketularan virus pinter ...πŸ‘©πŸ‘©πŸ‘©πŸ‘©

Materi tang dibahas adalah :

1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

2. Pentingnya BA dalam pembelajaran

3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran

4. Cara Penulisan Buku Ajar

5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Kata bunda Mudafiatun, Yang pertama kita sebagai penulis buku adalah menguasai penguasaan ilmu, kemampuan berbahasa, dan paling penting adalah punya komitmen

Bagaimana Bahan Ajar vs Buku Ajar itu ???

Bahan Ajar :
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.
2. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
3. Bahan Ajar Cetak
   • Buku Teks, 
   • Buku Referensi, dan Monograf, 

   • Bahan Ajar Mandiri 
      = Modul = BAJJ  •Panduan = Petunjuk = Pedoman, •Atlas = Peta •Diagram = Poster   
   • Brosur = Leaflet = Manual      
4. Bahan Ajar non-Cetak 
    • Internet = Web Based Courses = e-learning 
    • CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer 
    • Slide • Video / TV 
    • Audio / Radio
sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

Buku Ajar
Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran 
(Pannen & Purwanto, 2001)

MENGAPA BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN?

1. Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa
2. Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru
3. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja
4. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU/DOSEN ?

1. Promosi & Kenaikan Pangkat 
2. Mendapatkan insentif 
3. Finansial-Royalti
4. Eksistensi diri
5. Media Ekspresi
6. Branding Personal dan Institusi
7. Penguatan Keilmuan; dl

kita intip yuuks via link ini juga . 


JENIS-JENIS BUKU AJAR

1. BUKU AJAR, 

2. BUKU MODUL, 

3. DIKTAT, 

4. PETUNJUK PRAKTIKUM, 

5. NASKAH TUTORIAL


BUKU HASIL PENELITIAN/PEMIKIRAN

Antara lain menghasilkan: 1. BUKU REFERENSI, 2. MONOGRAF

buku yg lalu shg sampai mendapatkan penghargaan terbaik 1 perpusnas dg teman Pendidikan Jarak Jauh

Buku ini hasil penelitian mjd buku referensi saya sajikan mjd sebuah buku yg didalamnya terdapat syarat dg materi yg dibutuhkan oleh guru BK. Ini namanya buku bernovelty

BUKU AJAR  VS BUKU TEKS?

Buku Ajar pada umumnya: 

1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman. 
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.

Buku Teks pada umumnya:

1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran. 
3. Disusun secara linier. 
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat   
8. Dikemas untuk dijual secara umum.
9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai. 
10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya

Nah skr tinggal dipilih bapak ibu mana yg paling sesuai dan dibutuhkan entah itu untuk kepentingan pribadi maupun unt siswa itu sendiri, kata bundo.

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR

        1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
            Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran 
            berdasarkan RPS yang telah disusun

        2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)
            Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan
            dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS

        3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
            Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang 
            diampu. Ada istilah: PROSEDUR KOMPILASI
            Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam
            mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS. 
        4. Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang                    digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. 
            Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. 
            Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.
        5. Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan Kajian/BAB. 
        6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian 
            kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada mahasiswa). 
        7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan
            yang sudah dikompilasi tersebut.

PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI INFORMASI
Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:
Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai. 
Petunjuk belajar bagi mahasiswa. 
Latihan. 
Ringkasan. 
Umpan balik. 
Evaluasi formatif.

PERTIMBANGAN PENULISAN BUKU AJAR OLEH GURU/DOSEN 
(MENULIS SENDIRI) ????

Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu). 
Guru mempunyai kemampuan menulis. 
Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya. 
Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran

Pakar bagi dirinya sendiri yaaa

PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR
1. PRINSIP RELEVANSI
    Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian 
    capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang
    diharapkan  dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan
    harus berupa fakta.
2. PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN   
    Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi   
    jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa
    empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam
3. PRINSIP KECUKUPAN
    Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai
    kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak.
    Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan 
    kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang
    tidak perlu untuk mempelajarinya.

SISTEMATIKA BUKU AJAR
Biasanya tergantung dari penerbit juga ya, tetapi kita sbg seorang guru juga memiliki kesiapan unt menata outline buku kita sendiri yaitu: 

1. BAB 1 Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)
Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata  
֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi Mahasiswa 
֍ Identitas Mata Kuliah 
֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar 
֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi Mahasiswa 
֍ Capaian Pembelajaran Mata kuliah
2. BAB I 
Kemampuan Akhir 
Indikator 
Pendahuluan, terdiri dari: 
֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang 
     cakupan bab tersebut.  
֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman 
     yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi 
     mahasiswa.
Penyajian:     
֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis 
     materi) dan diikuti dengan contoh-contoh. 
֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi. 
֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah 
      membaca uraian materi. 
֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang 
     dibahas.
Penutup, terdiri dari:   
 ֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan 
      Akhir. 
֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci 
      jawaban tes). 
֍ Tindak lanjut.

Diperlukan juga: DAFTAR PUSTAKA 
SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan. 
DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

KUMPULAN JAWABAN TANYA JAWAB
Buku bermutu yg bisa mengukur adalah masing2 guru pengampu mata pelajaran, RPS yg dibuat itu dasarnya, sesuai kurikulum dan saat ini didukung bgmn implementasi dg merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide2 guru tentunya yg sesuai dg kondisi dan karakter siswa di manan siswa itu berada

CLOSING STATEMENT
Bunda Mudafiatun, menutup pertemuan ini dengan menyampiakan pesan sbb :
Guru merupakan sosok yg akan ditiru, guru sbg model yg akan mjd figur, daya pandang siswa tak terukur karena melihat sosok guru idaman. Torehan guru menjadi prasasti bagi siswa, maka lantas guru mau seenaknya tanpa hrs menjawab kebutuhan siswa yg sesungguhnya?? sungguh tidak manusiawi jika seorang tdk merancang pembelajaran yg sesuai kebutuan siswa. Oleh karena itu marilah kita menjadi seorang guru yg memiliki komitmen untuk menghargai diri sendiri sebagai seorang yg sangat ditunggu siswa. jadilah guru yg kreatif, desainlah pembelajaran yg menarik, buatlah buku ini sebagai hasil karya guru yg di tunggu.

Terimakasih bunda Mudafiatun sharing materinya. Barakallahu.

Wasalam
Bundabk31



DIKSI DAN SENI BAHASA

 


Resume ke-18 KBMN-28

    Hari/Tanggal : Jum'at, 17 Februari  2023

    Tema              : Diksi dan Seni Bahasa 

    Narasumber  :  Maydearly

    Moderator     :  Widya Arema


Haloo Sobat Bunda…., sahabat Nusantara dan Sahabat literasi.

Cie..cie..sekarang bunda sudah ikutan salam literasi. Doeloe tuh bunda beranggapan bahwa literasi itu identik dengan Guru Bahasa Indonesia aja tahu… tapi sekarang ternyata literasi itu buat siapa sajah. Tentunya yang like it yaa… kalo ga mau gaptek dan ga ku date yaa kudu Literasi..ya ga sieeeee.

Di setiap pertemuan selalu saja ada booster nie..ada penyemangat makanya betah nie di geoup ini. Membangunkan semangat yang kudu terus panas. Yang mager bisa jadi get up..

Simak yuuks pengantarnya….

Teman-teman peserta KBMN 28, tak terasa kita sudah memasuki pertemuan ke-18. Masih ada 12 pertemuan lagi yang akan kita lewati bersama. Tetap semangat dan jaga kesehatan sebab menulis itu menyehatkan bahkan menyembuhkan bagi mereka yang sedang sakit.

Malam hari ini kita akan ditemani ibu-ibu Cantik yang baik hati. Mereka adalah dua bidadari dari surga yang sengaja dikirimkan ke dunia untuk mengajak kita belajar bersama. Mereka adalah guru berprestasi dari lebak Banten dan Malang Jawa Timur. Ibu Maydearly akan berbagi ilmu dan pengalamannya menulis diksi dan seni bahasa. Beliau akan ditemani ibu Widya sebagai moderatornya. Mereka adalah guru-guru tangguh berhati cahaya yang ikut terlibat dalam tim Solid Omjay (TSO).

Satu per satu terjatuh dan keluar dari WA Group KBMN PGRI ini. Wa Group yang awalnya penuh sebanyak 1025 orang, kini telah menyusun pelan-pelan menjadi 924 orang. Dari semuanya itu mungkin hanya sedikit yang mencapai garis Finish. Ibarat lari marathon, mereka sudah kehabisan nafas sebelum pintu kemenangan dibuka.

Belajar secara online memang dibutuhkan kesabaran sekaligus keikhlasan. Siapa yang sabar pasti akan pintar. Siapa yang ikhlas pasti tuntas. Belajar menulis harus dimulai dari diri sendiri. Menjaga konsistensi dalam menulis bukanlah perkara mudah. Menulis dalam kesibukan bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Namun, berikanlah tugas itu kepada orang yang sibuk. Sebab orang yang sibuk itu pandai mengelola waktu dengan baik. Mereka sukses dalam hidupnya.

Kata bunda Widya , sambil menunggu narasumber kita bersiap-siap, mari kita baca karya indah  Maydearly dalam balutan diksi indah nan menawan berikut ini.

           Senja Mengukir Cinta By : Maydearly

πŸ’–πŸ’—Deru angin dalam semilir

πŸ’–πŸ’—Mengukir ruang resah

πŸ’–πŸ’—Tentang senja paling gulita

πŸ’–πŸ’—Yang membawa rasa untuk dia.

             πŸ’–πŸ’—Untuk rembulan dalam temaram

            πŸ’–πŸ’—Ku titipkan singasana cinta

            πŸ’–πŸ’—Berceloteh tentang rindu

            πŸ’–πŸ’—Yang bersembunyi dalam diam.

πŸ’–πŸ’—Sunyi bertahta dalam gelap

πŸ’–πŸ’—Hampa riak suara, kelabu

πŸ’–πŸ’—Hanya menandu rindu

πŸ’–πŸ’—Dari cinta yang berselimut dingin.

            πŸ’–πŸ’—Rasa cinta yang tetap terjaga

            πŸ’–πŸ’—Bak bersanding dengan alam

            πŸ’–πŸ’—Menjadi singgasana keabadian

            πŸ’–πŸ’—Membumi dengan lubuk paling dalam.

πŸ’–πŸ’—Untuk dia, ku jaga rasa

πŸ’–πŸ’—Memeluk rindu seabad

πŸ’–πŸ’—Ku sampaikan dalam maya

πŸ’–πŸ’—Agar terukir cerita paling menawan.

 Wah bagus sekali rangkaian kata-kata indahnya yah.    πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—πŸ’–πŸ’—

Malam ini terasa lebih istimewa entah para peserta yang sedang manis-manisnya atau aku yang sedang menggebu-gebu untuk bertemu para pejuang ilmu. Maydearly sebuah nama tanpa titik koma, ia menyadur makna diantara serpihan kata yang melahirkan karya. Tak perlu di tanya alamat blog nyaπŸ˜… hanya lewat sebuah karya dia pernah berbicara, merupa, menulis, bercerita, dan berdoa sebagai rupa sejarah untuk masa tua.

Malam ini  adalah rentetan senja yang patut kita raih dengan 'Bismillah'.

Berharap ada candu setelah temu, sehingga kita bisa dipersatukan oleh pijakan bumi, dan saling bercabang di ujung mimpi.

Ini dia materi kita… bersiap disimak yaa bestie..


Diksi – akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.



Dalam sejarah bahasa, Aristoteles – filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics– salah satu karyanya. Seseorang akan mampu menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan yang melimpah: diksi puitis. Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya.

William Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi melalui naskah drama. Ia menjadi mahaguru bagi siapa saja yang berminat menuliskan romantisme dipadu tragedi. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat komunikatif, tak lekang digilas zaman.

Mengapa Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa?

Sebab banyak keindahan  atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir.

Diksi bak pijar bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona dan tak membosankan.

Lantas, apakah begitu sulit kita dalam berdiksi?

Honestly I fell ashame membawakan materi tentang Diksi, karena saya bukan ahli sastra, lebih tepat hanya sebagai penyuka diksi

Terkadang banyak penulis yang merasa takut dalam memulai sebuah tulisan, terkadang lidah kita merasa kelu untuk menulis sesuatu yang menakjubkan. Ada keraguan yang dibungkam sebelum diterjemahkan dalam bahasa.

Apakah mungkin saya bisa menulis sebuah bahasa yang indah?

 Saya merasa takut tulisan saya terdengar garing ketika dibaca.

Menulis itu sederhana Bapak Ibu

Se sederhana mengadukan gula dalam gelas kopi

Menulis dari apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan dan apa yang kita dengarkan

Lantas jurus apa yang harus kita pakai agar kita mampu menulis dengan segala keindahan

Gampaaaaaaang

Libatkan 5 macam panca indera kita.

Enggak juga beb sing penting peka dan baper πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†

Harus sakit hati dulu πŸ˜‚kata bunda siapa ini yah ?


1.     Sense of Touch  

Menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.

 Contoh:

             Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi

2. Sense of Smell

Menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.

Contoh:

Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan

3.     3. Sense of Taste

Menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.

Contoh:

Ku kecup rasa pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan  kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana, dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu.

4.     4. Sense of Sight

Menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.

Contoh

Derit daun pintu mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai lamunan

5.     5. Sense of hearing

Menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar.

 Contoh

Derum kejahatan yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang menghakimiku untuk tak lagi merinduimu

Menurut bunda May , acap kali dalam menulis kita hanya melibatkan otak kita sebagai muara untuk berpikir tanpa kita dengar, tanpa kita rasa, tanpa kita raba, jika terkadang sesuatu di pelupuk mata bisa menjadi rongga untuk mencumbu tulisan kita.

Mengapa kita selalu melihat kursi yang kita duduki dengan pandangan yang begitu sederhana? Sesekali buatlah ia mempesona dan anggun.

Di atas kursi ini, aku pernah memeluk ratapan bagaimana menungguimu dengan sebuah doa takdim.

Kata Bunda Maydearly beliau bukan seseorang yang expert dalam berdiski, Big No... Cause beliau hanya seorang penyuka Diksi, so kami diminta terus menulis sesuatu yang terlihat di hadapan dengan melibatkan kelima panca indera.

Tantangannya Boleh juga menulis tentang malam.

Hmm bisa bunda coba tak yaaa.


Malam berbintang by. Bunda Widianingsih

Malam,….

Warnamu hitam

Tampak menggabarkan jiwa  

yang juga sedang temaram


Malam,…..

Dapat kan engkau memberikan warna

Warna yang membuatku tersenyum

Senyum indah mengenang dirimu

Mengenang kebersamaan denganmu


Yang berbicara tentang KeagunganMu

Yang bicara tentang gundah hatiku

Semoga aku kan tetap bersamamu

Walau malam ini tak seindah dulu


Aku harap kau tetap ada dalam

Bintang yang berkelap kelip itu

Memanjakan mata membuat hatiku

Selalu tetap bersamamu

 

WAH tenyata bunda masih sulit nih yah.. semoga terus dicoba ya bun. Terimasaksih sharingnya . Barakkalhu, Bunda Maydearly, semoga sukses dan sehat selalu.

 

Wassalam,

BundaBK31

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MENGIRIM TULISAN KE MAJALAH SUARA GURU

  Resume ke-22 KBMN-28     Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari  2023      Tema                  : Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru     ...